Mira masih saja tidak percaya dengan apa yang diungkapkan Arga. Dia benar-benar menyatakan cintanya untuk Mira. Ia merasa sangat bahagia sekaligus takut. Bahagia karena cintanya terbalaskan. Takut, karena jika suatu hari nanti ia akan kecewa.
Mira masih saja duduk di depan meja rias di kamarnya, menatap bayangan wajahnya di cermin.
'Aku adalah Mira, yang takut akan cinta, karena takut kecewa. Mungkin aku memang seorang pengecut, yang selalu bersembunyi dibalik ketakutanku' batin Mira
"Mira, apa kau sudah bersiap, ini sudah siang" panggil ibu mengagetkanku.
"Iya ibu, sebentar lagi!" jawab Mira sembari menyiapkan tas sekolahnya