"To … tolong …"
Suara ringisan disertai dengan suara minta tolong terdengar tidak berselang beberapa saat kemudian darah mulai menetes di atas lantai.
Langkah kaki yang santai kemudian keluar diikuti oleh seorang pria yang baru saja masuk ke dalam ruang control. Matanya membulat ketika melihat kondisi gadis yang ditahan oleh mereka tengah menghadap ke samping dengan leher yang berlumuran darah.
Seketika dia meraih walkie talk miliknya dan mengabarkan apa yang terjadi di ruang introgasi.
Lee Kuan Yu segera bergegas dan melihat apa yang terjadi.
"Setaan," umpat Kuan Yu sambil mengacak rambutnya dan mengebrak meja introgasi. "Apa yang terjadi, kenapa dia bisa dibunuh di ruangan ini?" tanya Zhen Yi penuh dengan emosi.
"Ma … maafkan aku, aku tadi pergi ke toilet sebentar. Setelah kembali, ak … kau melihatnya,"