Untuk pertama kalinya Yukio mengerutkan dahi saat melihat cincin di jari Lee Jeon Si. Yukio ingat dengan baik, dalam kehidupannya terdahulu cincin itu adalah milik ayahandanya, Kaisar Guan Si.
"Jeon Si, rasanya aku baru melihatmu melihat cincin itu. Apakah kau baru membelinya?" tanya Yukio penasaran. Lee Jeon Si menoleh dan mengelengkan kepalanya.
"Cincin ini sudah lama sekali aku miliki, dengan cara yang aneh."
Yukio mengerutkan dahinya. "Cara yang aneh?"
"Aku mendapatkan cincin ini dari dalam mimpi."
"Mimpi?"
"Ya, pada malam itu aku bermimpi bertemu dengan seseorang. Tapi, aku tidak ingat siapa orang itu. Aku merasa wajahnya tidak asing. Tapi, aku tidak dapat mengingat siapa dia."
***
Lee Jeon Si menatap foto dirinya dan sang ayah yang ada di atas meja kerja ayahnya. Tak banyak barang- barang pribadi sang ayah. Bahkan, beliau tidak meninggalkan catatan dan pesan apapun sebelum ia meninggal.
