Lee Jeon Si merasa tubuhnya di tarik ke dalam pusaran angin. Dan ia kini berada di sebuah istana yang indah dan megah. Tidak ada seorangpun di istana kecuali seorang Kaisar yang nampak sedang duduk di singgasananya. Perlahan, Lee Jeon Si mendekat.
"Anda siapa? Dan ini di mana?" tanyanya hati- hati.
"Kau di istanaku. Aku Kaisar Guan Si. Aku hanya ingin menyampaikan sesuatu kepadamu," ujar Guan Si.
"Apakah kita saling mengenal sebelumnya?" tanya Lee Jeon Si.
Guan Si bangkit berdiri dan menghampiri Lee Jeon Si.
"Kita adalah sahabat dalam kehidupan sebelumnya. Dan, aku berhutang nyawa padamu. Aku hanya bisa memberikan benda ini padamu. Simpanlah saja."
Kaisar Guan Si memberikan sebuah cincin dengan mata giok, cincin itu adalah cincin kebesaran Kaisar. Entah bagaimana caranya dulu Dewa Athi sempat memberikan cincin itu Guan Si.