Chereads / REINCARNATION / Chapter 17 - ROH PERTAMA

Chapter 17 - ROH PERTAMA

888 menyerahkan buku yang ia pegang ke tangan 222. "Simpan baik- baik. Aku sudah memberi tanda siapa saja yang akan kita jemput. Kecuali roh ke 30 nanti. Aku akan turun ke bawah dan menjemput roh yang pertama," ujar 888. Ia mengeluarkan kotak kecil yang di berikan oleh Raja langit kepadanya. Dalam kotak kecil itu ada sebutir kapsul berwarna hitam. Dengan mantap, ia memasukkan kapsul obat itu ke dalam mulutnya. Ada hawa dingin menjalar ke seluruh tubuhnya selama beberapa saat. Ia tau bahwa kini obat yang di berikan raja langit itu sudah menyatu dalam tubuhnya.

Perlahan ia menuruni bukit. Dengan kekuatan yang ia miliki tidak susah baginya untuk turun ke dalam neraka. Saat di pintu masuk, ia melihat nyala api yang berkobar-kobar. Nampak sesosok lelaki bertubuh tinggi dan memakai mahkota api sedang berdiri menantinya. Dia adalah Uija sangat raja neraka.

"Kim Young Jo, malaikat maut 888 sang terpilih. Kau datang kemari untuk menjemput roh yang pertama bukan?" sambut Uija. 888 menekuk sedikit lututnya memberi hormat kepada Uija.

"Betul yang mulia. Apakah saya boleh masuk ke dalam dan menjemput roh yang pertama?"tanya 888 dengan sopan.

"Siapa yang akan kau pilih? Apakah dewi Xiang sudah memberitahu apa yang menjadi resikonya jika kau salah memilih?"

"Ya, yang mulia. Saya tau apa konsekuensinya jika saya salah memilih."

"Baiklah, siapa yang akan kau pilih?"

"Dia bernama Dae Jung, paduka. Dalam 7 kehidupan yang ia lalui ia melakukan kesalahan yang sangat fatal. Terlebih di kehidupan yang ke 7 ia telah melenyapkan nyawa banyak orang sebelum ia akhirnya bunuh diri."

Uija menatap 888 dengan tajam. "Apa kau yakin dengan pilihan pertamamu?"

"Saya yakin yang mulia."

"Masuklah, dan kau carilah dia di dalam sana."

Raja neraka menjentikkan jarinya. Dan, pintu batu yang ada di hadapan mereka pun terbuka. Seketika itu juga api menyambar keluar, 888 melangkah masuk. Jika bukan karena obat yang di berikan oleh raja langit, 888 mungkin akan terbakar. Namun, karena obat itu, ia tidak merasakan panas sama sekali. Jika di lihat tempat itu kelihatan kecil, tapi setelah pintu terbuka ternyata sangat besar sekali.

Ratusan, bahkan ribuan jiwa sedang menjalani hukuman abadi untuk membayar karma atas segala perbuatan mereka. Jeritan dan tangisan terdengar sangat mengerikan dan menyayat hati. 888 melangkah dengan mantap , matanya mencari di antara ribuan roh yang tengah menjalani hukumannya. Ada yg sedang di gantung dan di cambuk. Bukan menggunakan cambuk biasa, di ujung cambuk itu di pasang besi kait sehingga saat di cambuk akan menempel di tubuh dan saat di tarik, dagingnya akan ikut di tarik.

888 memejamkan matanya mencoba untuk berkonsentrasi sejenak. Ia mengangkat tangannya ke atas. Sama seperti ia membuat pusaran angin di kamar Hyun Jae ia pun membuat pusaran kecil. Setelah beberapa saat, ia kembali membuka matanya dan berjalan ke arah timur. Sampai di ujung ia melihat ratusan jiwa sedang di masukkan ke dalam sebuah bejana raksasa dengan lahar panas di dalamnya. Terdengar jeritan yang melengking kesakitan. Seorang penjaga menatap 888 tajam.

"Siapa kau?! Bagaimana kau bisa masuk kemari?" hardiknya.

"Aku malaikat maut 888 hendak menjemput Kang Dae Jung sesuai perintah raja langit."

Penjaga itu tidak menjawab. Namun, dengan satu gerakan,ia menarik sesosok tubuh dari dalam bejana itu keluar.

"Dia Kang Dae Jung, bawalah keluar," katanya. "Terimakasih," ucap 888 sambil membawa Dae Jung bersamanya.

Di luar raja neraka masih menunggu, ia hanya tersenyum tipis saat melihat 888 keluar bersama Kang Dae Jung.

"Kau masih memiliki banyak waktu. Aku sudah memberi tanda di bukit tengkorak. Jadi, aku akan tau saat kau datang dan menunggu di sini. Bawalah jiwa itu bersamamu."

Raja neraka menggerakkan tongkat berbentuk ular di tangannya dan mengarahkan kepada Dae Jung. Seketika tubuh yang compang camping dengan luka bakar itu pulih. Luka- luka yang mengerikan itu lenyap seketika.

Kang Dae Jung berlutut di hadapan raja neraka.

"Paduka, apa hukumanku sudah selesai?" tanyanya.

"Hahahaha...hari ini raja langit tengah berbaik hati untuk memberikan kesempatan langka kepadamu. Kau ikutlah bersamanya. Dia adalah Kim Young Joo malaikat maut 888. Jika kau berhasil, maka kau akan reinkarnasi dan memperbaiki segala dosamu. Semoga saja, kesempatan yang raja langit berikan kelak akan membawamu ke surga," ujar raja neraka.

Kang Dae Jung memberikan hormat terakhir nya. Lalu ia bangkit dan menghampiri 888. "Terimakasih," ujarnya.

"Kami pamit paduka," ujar 888. Raja neraka hanya menjawab dengan anggukan kepala. Dengan cepat, 888 menarik lengan Kang Dae Jung dan membawa mereka kembali ke puncak bukit tengkorak.

442 dan 222 nampak tengah duduk menanti 888 kembali. Saat melihat 888 keduanya langsung bangkit berdiri dan berlari menghampiri.

"Kau lama sekali di bawah sana," ujar 222. 888 mengerutkan dahinya. "Lama? Rasanya hanya dua jam saja," bantah 888.

"Terdapat perbedaan waktu antara bukit tengkorak dan di dalam sana," sahut Kang Dae Jung lirih.

"Maksudmu?"

"Raja neraka pernah mengatakan bahwa satu jam berada di dalam sana sama dengan satu minggu berada di bukit tengkorak ini.

" Jadi, kalian sudah dua minggu menungguku di sini?"

442 dan 222 mengangguk bersamaan.

888 menjatuhkan tubuhnya ke tanah sambil mengembuskan napas panjang. Mengapa ia bisa lupa bahwa hitungan waktu antara dunia di bawah bumi dan juga di langit berbeda dengan dimensi dunia biasa. Itulah sebabnya raja langit memberikan waktu 10 tahun untuk nya. Karena 10 tahun itu akan terasa sangat singkat.

"10 tahun... apakah kita bisa?" tanya 888 sambil menoleh ke arah 222.

"Kita pasti bisa komandan!!" seru 442 dan 222 dengan bersemangat. 888 tertawa melihat kedua rekannya itu berseru dengan semangat. Meskipun, ia yakin banyak halangan dan rintangan yang menanti mereka di depan sana.

888 pun akhirnya duduk bersila. Ia memberi isyarat agar Kang Dae Jung mendekat kepadanya.

"Mendekatlah, Kang Dae Jung," ucapnya. Kang Dae Jung mendekat, lalu duduk bersila di hadapan 888.

"Ulurkan kedua tanganmu," kata 888.

Kang Dae Jung mengulurkan kedua tangannya. 888 pun meraihnya dan ia pun seperti sedang menonton film di televisi. Ia dapat melihat dengan jelas kehidupan Kang Dae Jung sejak pertama kali ia di lahirkan.

"Kau sudah pernah 2 kali menjalani hukuman raja langit? Bahkan kau pernah dihukum di lembah Athalika tempat dewa laut tinggal? Mengapa pada kehidupan yang ke 7 kau malah melakukan kesalahan yang besar untuk kesekian kalinya?!" hardik 888.

Kang Dae Jung menundukkan kepalanya. "Terkadang, kita menjadi jahat bukan karena kita ingin menjadi jahat. Tapi, karena keadaan yang memaksa kita melakukan kejahatan itu," jawabnya lirih.