Winda tak tahu lagi apa yang harus ia katakan saat ini. Ia merasa begitu bodoh karena apa yang terjadi. Ia juga tak bisa menyalahkan siapapun selain dirinya. Ia bahkan tak tahu apa yang seharusnya ia rasakan. Ia merasa jika semuanya sudah berlalu namun mengapa air matanya tetap turun dan membasahi wajahnya.
Winda melihat ke arah Aldo yang duduk di kursi kemudi. Wajah Aldo terlihat sangat frustrasi sedangkan dirinya merasa jika kedua tangannya menjadi dingin hanya dalam sekejap. Winda menarik nafas dalam-dalam dan mencoba untuk menenangkan dirinya sendiri walau itu terasa amat sulit.
"Aku… Aku…" Kali ini Winda berusaha untuk mengeluarkan kata-katanya namun entah mengapa kata-kata yang ada dalam kepalanya menghilang lenyap begitu saja. Ada apa ini?
Aldo memandang ke arah Winda dengan mata yang berair. Walau di dalam remang, Winda masih bisa melihat melihat wajah Aldo walau itu masih terasa samar.