Pagi ini Winda terbangun dengan tubuh yang masih lemah. Ia tahu jika saat-saat ini, ia harus menjaga tubuhnya baik-baik jika ingin melihat anaknya lahir dengan selamat. Ia tak ingin kehilangan anak ini karena bayi ini adalah peninggalan dari Darren yang sangat berharga. Dan saat ia membuka mata, ia merasa cukup puas karena Arka masih terlelap di sampingnya.
Winda bangkit dan berusaha bangkit untuk bisa ke kamar mandi dan mandi. Entah mengapa ia merasa sangat lelah dan lemah. Dulu ia tak pernah mengalami seperti ini saat ia mengandung Arka. Winda tahu setiap anak memiliki keunikannya sendiri. Ia bisa merasakan jika Winda bisa merasakan jika anak yang ada dalam kandungannya akan membuatnya merasa bahagia.
Winda masih merasakan mual dan beberapa kali, ia memuntahkan makanan dan membuatnya luar biasa lemas. Ia segera menyelesaikan mandi dan mengganti pakaiannya dan saat keluar dari kamar mandi, ia mendengar Raisa sudah mengetuk pintu kamarnya.
Tok…Tok… Tok