Biarkan mata yang bercerita tentang cinta yang hanya dapat dipendam dalam hati dan menjadi momok di dalam gelap dan kenangan.
(Dear Ruby)
***
Ruby tidak mengerti mengapa Winner menanyakan hal ini. Menurut Ruby ini bukan masalah suka atau tidak suka. Hanya saja Ruby merasa jika ia sudah tak bisa hidup bersama Winner lagi karena sudah terlalu menyakitkan bagi dirinya maupun bagi Winner.
Ruby melihat ke arah Winner yang masih menunggu jawaban yang keluar dari mulutnya namun Ruby sama sekali tidak tahu apa yang harus ia jawab karena ia masih mempertimbangkan apa yang harus ia keluarkan sebelum ia menyesali keputusannya apalagi Ruby tahu sekali jika Winner adalah pria licik yang akan melakukan sesuatu yang mungkin saja akan merugikannya.
"Ada apa? Kamu takut sama pertanyaan ku atau kamu takut sama jawaban yang akan kamu berikan ke aku?" Winner tersenyum saat melihat ke arah Ruby.
"Winner, aku lelah. Aku mau mandi dulu."