Sang takdir sepertinya telah menetapkan jika ia akan mempertemukan ku dengan petaka yang akan menuntut haknya pada ku.
(Dear Ruby)
***
Situasi menjadi semakin aneh seiring waktu yang berlalu. Winner masih terpaku pada sosok Ruby yang ada di sampingnya sedangkan Aldo yang sudah merasa terjebak hanya bisa terdiam. Ruby hanya menarik nafas panjang dan memutuskan untuk tak ingin terpengaruh dengan kehadiran Winner dan Winda di tempat ini. Ini adalah waktu makan siangnya dan ini waktu yang tepat untuk menikmati makanan yang ada di meja makan.
Tanpa pikir panjang, Ruby langsung menyantap semua makanan yang ingin dimakannya tanpa mempedulikan bagaimana tatapan Winner pada dirinya. Makanan membuatnya merasa bahagia dan Ruby tak akan rela jika ada orang lain menghancurkan kebahagiaannya di siang ini. Perutnya sudah sangat lapar apalagi tadi pagi, ia melakukan rapat untuk membicarakan masalah pekerjaan yang membuat kepalanya pusing.