Aku hanyalah seorang manusia yang berusaha menutup pintu hati
Menutup mata saat seseorang mengetuk atas nama cinta
(Winner Alexander)
***
Winner hanya menatap ku dengan penuh senyum licik yang membuat ku semakin bingung. Ku pikir Winner memang sengaja membuat ku seperti ini. Aku masih tak tahu apa motivasi Winner sebenarnya. Aku tak tahu apa yang Winner maksud karena tak ada yang terjadi kecuali hanya pemotretan prawedding biasa. Lalu apa yang bermasalah? Mengapa Winner berkata seolah ada yang terjadi kemarin?
"Winner, aku rasa kamu gak perlu bilang kayak gitu." Kata ku gugup.
"Mengapa? Kamu bisa merasa takut sama aku?" Tanya Winner pada ku.
"Masalahnya kamu bertingkah aneh banget. Sekarang ini kamu ngapain deket-deket sama aku." Ujar ku sembari mendorong tubuh Winner untuk segera menjauh dari tubuhku.
Winner memang sedikit menjauh dari tubuhku namun ia berhasil menggenggam pergelangan tangan ku dan membawa ku menuju ke ruang tamu kemudian menjatuhkan ku ke sofa.