Langit sepertinya telah memutuskan sesuatu
Takdir telah menentukan sebuah ketetapannya
Apa yang sanggup diubah jika semesta telah berkehendak?
***
Mama memadang ku kembali namun tidak mengatakan apapun. Mama hanya menepuk punggung tanganku dengan lembut.
"Besok Mama akan bicara sama Tante Astrid soal ini." Kata Mama.
"Biar Ruby yang ngomong sama Winner terlebih dahulu, Ma."
Meskipun mama terlihat heran dengan apa yang aku katakan, namun mama memilih tidak mengatakan apapun tentang hal ini. Mungkin karena mama sudah menyerahkan semua keputusan di tanganku.
"Uhm, kalau gitu, Ruby istirahat aja. Mama juga mau tidur."
"Iya, Ma."
Mama berdiri dan keluar dari kamarku. Kini kembali sunyi menemani ku. Aku mungkin terlalu egois jika aku memutuskan untuk meolak perjodohan ini. Ku pikir meskipun Winner sedikit agak aneh tapi paling tidak, aku tahu Winner bukan pria jahat.