Iqbal bilangnya ada kerjaan penting ke rumah, hanya sasya yang tau sebenarnya kalai iqbal ada di apartemen bela. Semua orang rumah juga belum tau tentang hubungan iqbal dan bela yang sudah kembali bersama.
"Aku gak mau ya kamu tunangan sama dita. Aku mau dikemanain."
Bela tidur dipelukan iqbal. Dengan lengan iqbal yang menjadi bantalan kepalanya.
"Iya."
Iqbal menjawab dengan santai dan puncak kepala bela.
"Iyanya gimana? Hari tunangan kamu kan bentar lagi." bela memiringkan badannya dan menatap iqbal disampingnya.
"Sebenarnya aku sih juga gak tau. Mama yang punya rencana."
"Iqball!!!"
Bela kesal sekali. Dia duduk dan langsung memukul dada iqbal. Bagaimana nasibnya kalau dia hamil nanti.
"Aku gak mau ya diduain."
"Enggak lah. Satu aja aku puas. Nanti aku tanya mama aku harus gimana?"
Iqbal kembali menarik bela untuk tidur bersamanya. Iqbal meminta lebih. Dia ingin bermain dengan bela malam ini. Bela tak keberatan.