Sasya menghentikan pukulannya karna bela. Sasya memberikan sapunya kepada iqbal untuk ditaruh disamping rumah, sementara sasya mendekati menantunya itu, terlihat matanya yang habis menangis.
"Terus kak iqbal gimana tante? Beneran mau keluar dari sekolah?" tanya tristan pada sasya.
"Gak tau tuh anak gilak."
Sasya mengajak bela untuk masuk dan istirahat didalam dulu. Sasya akan mencari jalan keluarnya menunggu papanya iqbal pulang. Iqbal ke kamarnya dan mengganti baju, untungnya dia masih masih menyisakan beberapa baju di kamarnya.
"Sayang, kamu gak usah mikirin iqbal ya pokoknya. Kamu inget kamu sedang hamil, gak baik kalau banyak pikiran dan sedih."
Sasya mengajak bela duduk di ruang tengan. Cantika dan tristan pamit untuk ganti baju. Sekalian sasya meminta cantika untuk membawakan baju yang bisa bela pakai.
"Ini sayang minum dulu."