Iqbal masih di rumah bela, setelah selesai memasak bela meminta cantika untuk memanggil kakaknya untuk sarapan bersama. Iqbal yang sejak tadi menatap Bela mearas jantungnya berdebar kencang. Entah bagaimana Bela mirip sekali dengan mamanya, sasya, sosok wanita pertama yang iqbal cinta, ify kedua setelah mamanya dan itu embuat Iqbal dilema. Dia menbenci mamanya yang tak mebenci Ify hingga dokter bilang Ify mungkin tak punya motivasi hidup, itu mungkin karena ucapan mamanya. Iqbal segera ke kamar mandi untuk mencuci mukanya.
"Kak,"
panggila cantika kepada Iqbal yang membuat Iqbal terkejut.
"Hampir jantungan nih, kenapa sih?"
tanya iqbal yang masih memegangi jantungnya yang berdebar kencang.
"Ihh, gitu aja jantungan. Kakek-kakek.
Gih makan, udah dimaskan calon istri."
kata cantika mengejek iqbal, dia langsung lari takut
kena pukul kakaknya.
"Calon istri apanya."