Bela sebenarnya juga menyimpan rasa kepda iqbal, siapa yang tak suka pada iqbal yang tampan itu. Tapi Bela juga tau diri dengan kedaannya, penampilannya yang cupu dan lain-lain. Dia sangat tak pantas untuk iqbal, apalagi berharap iqbal mau meliriknya. Tak mungkin.
Bela sudah ada didalam kemarnya, dia mencoba berdiri didepan cermina dan melepaskan kaca matanya, andai saja dia tak berkaca mata. Mamanya bilang bela bisa juga menggunaka kontak lens tapi Bela belum pernah melakukannya, lagi pula untuk apa. Bela segera mengakhiri pikirannya yang sesaat ingin cantik untuk menarik perhatian Iqbal.
"Udah ahh, belajar lagi."
kata bela yang mengenakan kaca matanya kembali
dan mengambil buku untuk belajar.
***