Chereads / DADY / Chapter 18 - PERNIKAHAN part 4

Chapter 18 - PERNIKAHAN part 4

Semua sudah disiapkan. Sebuah gedung untuk pernikahan. Surat-surat untuk pernikahannya.

Gedung yang indah, hampir semua dekorasi berwana putih. 

*

"Mama seneng besok kamu bakalan jadi anak mama seutuhnya. Kamu pokoknya gak boleh ninggalin mama, ok?"

Hanny ada di kamar mama rafael. Malam ini mama rafael sengaja meminta hanny untuk tidur sekamar dengannya.

"Makasih mama." kata hanny memeluk erat mama rafael. Matanya berkaca-kaca.

"Nangis lagi." mama rafael kesal melihat hanny yang menangis. Tapi suka sih sebenarnya. Hanny seperti boneka yang bisa mamanya sayang. Kalau rafael atau bisma mana mau dipeluk, tidur sekamar.

"Hanny seneng punya mama lagi." katanya.

"Iya sama-sama. Mama bukan mama mertua loh. Mama kamu sendiri, kalau ada yang nyakitin kamu bilang ke mama, ok?"

Hanny mendongak menatap mama namjoon. Dia mengangguk.

Tok tok

Sebuah ketukan pintu menggalihkan pembicaraan mereka.

"Ma, keluar sebentar. Rafael ada perlu buat beberapa persiapan lagi, buat besok."

Dia rafael yang mengetuk pintu. Hanny keluar dengan mama rafael. Rafael senang melihat mamanya sangat dekat dan bahagia bersama hanny.

"Kenapa, raf?" tanya sang mama yang tak mau lepas menggandeng hanny.

"Harus ngecek persiapan terakhir ma. Orangnya rafael udah kirim vidio lengkapnya kok." kata rafael.

"Oh."

Hanny, mama rafael, rafael, bisma dan juga papa rafael pun ke ruang tengah. Seorang bawahan rafael datang membawakan sebuah laptop.

"Ini semua persiapannya." kata rafael membuka laptopnya dan menunjukan sebuah vidio.

Hanny memperhatikan dengan seksama. Sebuah vidio final bagaimana gedung penikahan. Sampai gaunnya.

Rafael baru ingat, gaun pernikahan hanny dan jas pernikahannya?

Karena mama rafael meminta pernikahan secepat mungkin dan diajukan setelah perjodohannya dengan bisma. Mungkin hanya butuh waktu tiga hari. Hanny belum sempat mencoba gaunnya.

"Kamu belum coba gaunnya kan? Mau dicoba dulu gak? Kemarin kan ke butik cuma liat? Gimana?" tanya rafael.

Hanny mengangguk. Rafael menelpon orangnya untuk membawa satu set baju pernikahan hanny, dengan jas laki-laki untuk pengantin pria.

"Bagus... Semuanya perfect. Persis kayak orang yang ngatur nih pasti." mama rafael menunjuk rafael. Rafael tersenyum menunjukan dimplenya, makin membuat hanny menatap rafael tak henti.

Tak lama gaunnya datang. Hanny ke kamar untuk mencoba gaun pengantinnya. Bisma juga mencoba jas miliknya. Rafael juga. Mama dan papa rafael sudah lebih dulu feeting baju.

Hanny masuk ke kamarnya.  Sementara rafael dan bisma juga ke kamar mereka masing-masing.

*

Hanny memakai gaunnya dengan bantuan orang dari butik, seorang pelayan wanita. Setelah selesai hanny keluar, pelayan itu membantu mengangkatkan gaunnya.

Rafael pun sudah selesai dengan jasnya. Bisma juga. Mereka keluar dan kembali berkumpul di ruang tengah.

"Wahh... Cantik anak kita ya, ma.." puji papa rafael yang melihat hanny berjalan keruang tengah.

"Banget." puji mama rafael yang dirangkul oleh papanya. Mama rafael berdiri dan mendekati hanny.

Tak lama rafael dan bisma ikut bergabung. Rafael menatap hanny yang sangat cantik dan menawan dengan gaun pengantinnya. Terlihat berbeda dan sangat cantik.

"Ada yang gak enak dibadan gak? Kurang pas gitu?" tanya rafael menatap hanny.

"Gak lah, hanny udah cantik kok kak. Perfect." puji bisma mengacungkan jempolnya dan juga menunjukan senyum khasnya.

"Kak, bisma udah ganteng kan?" taehyung balik bertanya pada hanny.

"Banget." kata hanny membalas senyuman hanny.

"Foto dulu ma." bisma mengeluarkan ponselnya dan meminta mamanya untuk mengambilkan foto mereka berdua.

Bisma berdiri disamping hanny dan merangkulnya.

Drttt...

Bisma mendepat telpon dari pekerjanya. Masih soal pekerjaan yang harus dia urus walau via telpon.

"Rag, mau foto berdua gak?" tanya mama rafael pada anak sulungnya yang akan pergi begitu saja.

"Gak ma. Rafael urus kerjaan bentar. Nanti bilang aja apa yang gak kamu suka ya?" rafael beralih melirik hanny.

Hanny hanya tersenyum. Membiarkan rafael sibuk dengan pekerjaannya lagi.

"Tuh anak, mau ada acara besar, pernikahan aja masih sibuk sama pekerjaan." keluh mama rafael.

"Ma, hanny lepas gaunnya ya?" tanya hanny yang dirasa sudah selesai mencoba bajunya. Gak ada yang gak dia suka kok. Hanny suka semuanya. Lebih dari bayangannya dia akan menikah dan punya keluarga yang sangat menyayanginya.

Entah bagaimana sikap om, tante dan saudara perempuannya yang ada di amerika. Entah mereka masih dikejar rentenir, atau apa. Hanny tak perduli. Dia bersyukur setelah hidup susah, dia juga mendapatkan kebahagiaan dalam hidupnya.

Hanny kembali ke kamar untuk mengganti baju. Begitu juga bisma. Setelah selesai mereka kembali berkumpul ke ruang tengah.

"Sayang, ada yang kamu gak suka gak dari semuanya?" tanya sang mama mertua pada hanny yang baru duduk disampingnya. 

"Suka semuanya kok ma. Udah suka banget."

"Ma, bisma ngantuk nih. Tidur duluan ya." pamit bisma pada mama dan papanya.

"Ok bis. Good night ya, semoga mimpi indah." kata sang mama.

"Pasti ma." bisma mencium pipi sang mama dan papanya lalu pada hanny.

"Bis." tapi rafael memanggilnya.

Bisma itu anak yang jauh lebih manis dari pada rafael yang super kaku dan perfectionis. Bisma juga gampang bergaul dan dekat dengan wanita. Jauh dengan rafael.

"Iya.." bisma tak jadi mencium pipi hanny. Dia segeta ke kamarnya.

"Ma, pa, rafael harus ke kantor buat ngecek kerjaan. Urgent, ada masalah yang harus rafael sendiri tanganin." kata rafael pamit pada kedua orang tua.

"Raf, besok acara penting loh. Udah sih tinggalin." kata mama rafael melarangnya.

"Gak bisa ma, urgent banget." rafael.

"Dikirim lewat email aja, raf. Kerjain di rumah." sambung papa rafael.

"Iya. Lagi pula sudah sangat malam." kata hanny pada rafael. Hanny khawatir rafael kenapa-napa.

Rafael melirik hanny yang menatapnya, tatapannya seperti memohon.

Ahh.. Rafael tak bisa melihat mata hanny yang menyiratkan ketakutan dan kekhawatiran untuk rafael.

"Ya udah, aku coba bisa apa enggak."

Rafael ke ruang kerjanya. Mama dan papa rafael akan tidur. Mama rafael mengajak hanny untuk tidur dengannya.

"Sayang, tidur lagi sama mama ya?" mama rafael mengulurkan tangannya mengajak hanny.

"Ma, hanny temenin rafa ya?" tanya hanny balik ke mamanya.

"Kenapa? Dia biasa kok kerja bakti. Haha..." mama rafael malah tertawa melihat hanny mengkhawatirkan rafael.

"Ya udah sana ke ruangan rafa. Nanti lain kali aja mama tidur sama kamu."

Mama rafael gagal tidur dengan hanny. Hanny ke ruang kerja rafael. Dia membawakan minuman dan roti untuk menemaninya.

Tok tok..

Hanny tau sopan santun. Walau itu rafael dia akan mengetuk pintu sebelum masuk padahal pintunya terbuka.

"Masuk." kata rafael yang sibuk dengan laptopnya.

"Bisa?" tanya hanny yang menaruh kopi dan rotinya.

"He'em..." dehem rafael, mengangguk.

"Syukur."

"Kamu tidur aja. Aku lama soalnya... Besok kan pernikahan kamu." kata rafael.

*

Hanny sangat cantik dengan gaun pernikahannya. Dia digandeng papa rafael menuju altar pernikahan. Sudah ada mempelai prianya yang berdiri untuk menyambut hanny. Mengucapkan janji setia sehidup semati.

Semua orang menatap hanny yang sangat cantik. Termasuk bisma dan rafael.

Hari ini hanny akan menikah. Menempuh hidup barunya bersama laki-lakinya?