Chereads / Castle / Chapter 8 - cerita

Chapter 8 - cerita

"eh salah ambil buku hehe maaf ya,bentar gw cari dulu" ucapnya setelah membuka buku lalu menutup lagi

"yaelah lo mah gw dah serius dengernya" ujar diva

"heheh sorry" ujar lily sambil membongkar bongkar buku

"santai aja li,malam masih lama kok" ujarku menenangkannya

"iya sorry gara gara gw,keknya gak ada disini gw cari ditempat lain aja" ujar lily panik

"santai santai" ujar diva menarik selimut

"iya iya " ucap lily grasak grusuk

"gak ada li? kalau gak ada nanti aja" ucapku

"ada ada tapi dimana ya keknya sama mama deh" ucapnya berpikir

"mungkin,coba tanya" tambah diva

"oke gw izin keluar ya" ujarnya sambil membukak pintu

"iya silahkan" balas diva

Selama dikamar aku tetap saja memerhatikan foto keluarga lily terutama nenek lily seperti kalau dilihat tambah membuat ganjal seperti kehilangan sesuatu gumamku

"eh rein kek mana lo gak sedih? raka ninggalin lo" ucapnya

"sedih sih gw shock banget meski gw gak suka dia tapi gw prihatin ama dia dibully devan terus" ujarku sedih

"yakin gak suka? sekelas dah pada tau loh lo sukak dengan raka" ujarnya tersenyum

"eh eh kok bisa? " ujarku gagap malu malu

"ya bisa lah kami sering merhatiin kalian bertiga tapi paling diperhatiin ya lo berdua kek dunia hanya milik kalian berdua,yang satu segan yang satunya perhatian kek didrakor gitu omg" ucapnya kesenangan

"ah masa jadi malu gw sekolah besok" ucapku malu malu

"ngapain? gemes tau kalian tapi sayang raka duluan pergi,btw tadi lo ditanya apa aja rein? terus dikasih air minum gak? " tanya diva

"iyaa bukannya semua dikasih? bedanya gw ada snack jugak terus gw minum padahal gak niat minum" balasku

"iya gw jugak minum kata emak gw pas pulang pulang kok marah marah salah makan ya? kata emak gw gitu apa karena pengaruh itu? " ucapnya curiga

"keknya enggak deh soalnya polisi nya ramah jadi gak mungkin dia ngeracunin kita" balasku santai

"ya mungkin aja kan namanya jugak polisi kan curiga kesemua orang" ucapnya

"iya jugak sih tapi lo ngerasa janggal gak sih? gw tu mikirnya si raka mati gara gara devan ngebully dia terus jadi stress" ucapku

"mungkin aja sih tapi gw denger denger katanya gara gara keracunan" tambahnya

gilak informasi baru lagi ucapku dalam hati

"iya kah? kok lo tau"

"yaiyalah pas hari itu kan gw lagi mo pulang terus gw lewat tempat kepsek dia lagi ngomong apa polisi atu lagi gw perhatiin dari kaca kaget dong gw tapi gw lupa kenapa gw langsung pulang seingat gw ya gitu"

"wah gila beneran gak sih? terus kenapa devan jadi urutan terakhir ada masalah apa ya" ucapku merasa ganjjal

"iya kan btw lily lama amat" ucap diva

"iya sih lama dia gw aja ya turun kebawah manggil dia" ucapku

"iya gih sana lama amat tu anak keburu gw tidur" ucapnya menarik selimut

"oke gw izin keluarnya" ucapku sambil keluar dari kamar

Saat turun tangga ternyata papa lily sudah pulang

"hallo tante lily dimana ya? " tanya ku ramah

"oh tadi dia kekamar sebelah" ucapnya

"oke tante" setelah mendengar itu aku langsung kekamar tapi bingungnya diatas itu ada 3 kamar lebih

"eh kok ada 5 kamarnya? banyak banget" gumamku kebingungan

"apa bukak kamar yang disamping lily aja kali ya" gumamku sambil mengarah kesana

cklekk "yah ternyata ini kamar mandi" ujarku

"oke berarti kiya mulai dari kanan" baru saja mau membuka pintu tiba tiba terdengar suara kaki

menepuk bahu "eh nak sepertinya kamu salah kamar bukan yang itu kamarnya" ucap mama lily yang tiba tiba muncul dengan senyum

"oh bukan ya? maaf te ganggu hehe soalnya reina bingung yang mana" ucap ku

"iya gak papa soalnya salah tante jugak gak nunjuk kekamu ,mari tante tunjukin ruangannya" ajak mama lily pergi ruang sebelah

cklekk, "lily temanmu nih nyari kamu lama banget" ucap mama lily

"eh kalian nungguin? sorry lama soalnya bongkar bongkar dulu kata mama ada disini tapi kok gak ada ma? " tanya lily

"ada disitu, sini mama bantu" balas mamanya menuju lily

"gak ada kan ma dari tadi lily cari loh" tambah lily

"ada disitu cari pake tangan li bukan mulut" ucap mamanya sambil mencari cari

Setelah menunggu 10menitan dan hasilnya

"nahkan ma gak ada lily bilang jugak apa" ujar lily kesal

"perasaan mama letak sini mama gak ada pindahin dimana pun tapi kok gak ada ya padahal itu peninggalan nenek mu nanti mama cari lagi deh" ucap mama lily membereskan barang barang

"sini te rein bantu" ucapku

"eh gak usah nak kamu kekamar aja sama lily, lily ajak rein kekamar" printah mama lily

"baik ma, ayo rein kami duluan ma" sambil menutup pintu dan keluar

"eh lo tau li gw kaget sumpah tadi emak lo datang tiba tiba" ucapku serius

"wkwk lo kenapa tadi? nyari gw kah? "

"iya diva dah gak tahan lama banget nunggu lo" ujarku

"iya sih sayang banget bukunya hilang tapi gw ingat kok sedikit mau denger nanti dikamar? " tawarnya

"boleh aja btw tadi itu kamar lo kok banyak?" tanyaku

"iya soalnya itu ada gudang, ruang kerja papa, kamar nenek, kamar ortu gw" balasnya

"owalah gitu jadi tadi pas gw salah kamar itu kamar ortu lo? "

"bukan,kamar ortu gw itu kiri paling depan " tambahnya menjelaskan

"owalah nerarti tadi gw salah masuk kamar kamar siapa? "

"lo salah masuk yang dimana?"

"kanan terakhir" balasku

"oh itu ruang kerja bapak gw" ucapnya

"oh begitu"

cklekk bunyi pintu kamar lily

"hello diva" sapaku

"eh dah tidur dia?" ujarku melihat kedua matanya

"iya deng dah tidur dia" tambah lily

"yah kek mana mau cerita dong gak seru karena cuman lo aja pengennya rame rame" ujarnya kecewa

"udah udah gak papa bisa lain waktu " ucapku santai

"btw besok kita masuk siang kan? " tambah lily

"iya masuk siang" balasku

"yaudah met bobo rein" ucapnya menarik bantal serta selimut

"met bobo jugak li" balasku

Lalu kami tidur sampai pagi dan ternyata gw kesiangan

"whatt ini jam berapa woi!!! " teriak diva

"hah jam 7.30 ini haduhh mana sempat siap siap!!!! " teriak lily

"rein rein rein bangun heyy " teriak diva sambil mengguncang guncang tubuhku

"hah hah hah" aku bangun dengan nafas tak teratur mereka melihat ku kebingungan

"rein lo gak papa? habis mimpi buruk?" ujar lily

"hah hah hah gw gak papa" nafas ku tak beraturan sesak nafas serta keringat dingin menyertai ku saat bangun dari tidur

"serius? diva minta tolong ambiliin air putih dimeja buat rein" suruh lily sambil menunjuk tnagannya kearah meja

"eh gw gak papa kok" sesak nafas masih menyertaiku

"udah udah santai aja rein" ucap lily sambil mengelus bahu ku dan menyodorkan air putih

"lo tadi kenapa rein habis mimpi buruk? " tanya diva hati hati

"gw gak tau pasti tapi mimpi itu bikin gw sesek" ujarku sambil meminum air putih

"oh begitu tenangin diri dulu " tambah lily khawatir

"oke tapi masalahnya ini kita udah mau telat woi!!!!!!" teriak diva

"haduh kenapa anak anak ini" sambil geleng geleng kepala

"biasalah" ucap papa

hi ini alyn semangat hidup ya:)