"Hei!" sapa Risa. Sinka menoleh dan tersenyum manis.
"Kantin yuk!" ajak Risa. Sinka menatap ke arah pintu.
"Nunggu kembaran lo ya? Elah, keburu ramai tuh kantin. Nanti gak kebagian tempat loh!" cetus Risa. Sinka tampak berpikir.
"Ya udah deh, ayuk!" ucap Sinka pasrah.
Sinka dan Risa bergegas menuju kantin. Sesampainya di kantin, Sinka dan Risa memesan makanan yang sama.
"Sinka! Sini gabung sama kita-kita aja!" pekik Ziko lantang.
Sinka menyenggol lengan Risa seraya menatap Risa, Risa hanya menganggukkan kepalanya. Mereka berdua lantas duduk sebangku dengan Ziko dan gengnya. Sinka duduk berhadapan dengan Ziko. Ziko tersenyum ke arahnya.
"Santai aja dan gak usah canggung, anggap aja Reza sama Rangga gak ada," celetuk Ziko.
"Parah banget sih lo!" pekik Rangga.
"Giliran ada yang bening, kita-kita terus gak dianggap," pekik Reza sewot.
"Livia gimana, Ziko?" celetuk Risa tiba-tiba. Ziko terbatuk seketika.