"Tunggu, emangnya apa spesialnya sih tuh tempat, sampai harus dimata-matai sama Tora?" cibir Alka. Mendengar hal itu, sontak saja, Riki menjitak kepala Alka.
"Heh, itu kebun apel gue. Ya jelas spesial lah bagi gue!" rutuk Riki dengan penuh rasa kesal.
"Ya iya, gue tahu kalau itu kebun apel lo. Bentar deh, gini. Memangnya, apa alasan Tora sampai tiba-tiba memata-matai kebun apel lo? Apa buat nyolong apel terus dikasih ke Andra gitu?" keluh Alka.
"Kalau pas musim panen sih, lumayan, Tora bisa untung kalau bisa nyolong banyak apel. Tapi, sekarang kan belum masuk musim panen, apa untungnya bagi dia, kalau dia memata-matainya sekarang?" cetus Alka.
Riki tampak mengusap wajahnya. Ia juga tidak mau, jika Alka sampai mengetahui identitasnya yang sebenarnya. Identitas yang menguak fakta bahwa tubuh yang sekarang ia diami, merupakan tubuh yang sama yang pernah memerintah istana kegelapan, jauh sebelum Andra.