Lian tampak merenggangkan otot-otot tangannya. Ia mulai bangkit dari rebahannya. Lian juga masih tidak melihat Feli di sampingnya.
"Fel? Feli? Lo di mana?" tanya Lian.
CEKLEK!
Beberapa saat kemudian, terdengar suara pintu terbuka. Dengan cepat, sebuah kepala nongol dari balik pintu kamar mandi. Itu Feli. Bibirnya tampak putih karena dipenuhi oleh busa pasta gigi.
Feli berjalan keluar dari kamar mandi dengan masih menggunakan piyama. Tangan kanannya tampak mencabut sikat gigi itu dari area bibirnya.
"Ada apa sih, Li? Kok panggil-panggil gue?" tanya Feli dengan suara yang tidak terlalu jelas.
"Ish, jorok banget! Kumur-kumur dulu sana, Fel!" pekik Lian.
Feli tampak mendengus kesal dan berjalan masuk ke dalam kamar mandi. Sementara Lian, ia lantas terkekeh pelan. Jujur saja, hatinya lega, ketika melihat Feli sudah ada di area kamarnya.