"Lo baru gue tinggal aja sedihnya sampai begitu, gimana kalau Lian yang pergi ninggalin lo?"
"Kenapa lo jadi lemah? Sejak kapan seorang Alka menjadi lemah seperti ini?"
"Lo selalu nyalahin diri lo. Padahal, kalau lo sampai kenapa-kenapa, rasanya gue pengen ngutuk gue jadi buntut kuda tahu!"
"Gue bahagia. Gue berhasil melindungi lo. Harusnya lo tuh bersyukur, gara-gara gue, lo jadi masih bisa kemana-mana sama Lian. Lo masih bisa berusaha menjadi pacar terbaiknya Lian."
"Jangan lemah, cowok gak boleh kelihatan cengeng dan lemah seperti ini. Gimana kalau Lian lihat? Apa gak tambah hancur hatinya?"
"Cengeng! Dasar cengeng! Gue suka Alka yang selalu ceria. Selalu membuat gue terpesona. Alka dengan segala ambisi yang menguasai raganya. Alka yang perfeksionis. Bukan Alka yang lemah dan cengeng seperti ini!"
"Ayolah, Al. Gue udah bahagia. Sumpah, gue bahagia. Gue bahagia karena bisa bertemu dengan Ayahanda dan Ibunda setelah sekian lama waktu yang gue tempuh."