Chereads / Legenda Raja Naga (The Legend of the Dragon King) / Chapter 34 - KEDATANGAN PERTAMA KALI DI KOTA LAUT TIMUR

Chapter 34 - KEDATANGAN PERTAMA KALI DI KOTA LAUT TIMUR

Kota Laut Timur.

Merupakan kota di tepi laut terbesar kedua di federasi Matahari Bulan. Keistimewaan dari Kota Laut Timur adalah pelabuhannya yang berfungsi sebagai penghubung untuk menjelajahi lautan dan mengeksploitasi sumber daya lautan.

Kota ini memiliki jumlah penduduk lebih dari tiga juta orang. Dengan memanfaatkan sumber daya alam dari lautan, kota ini bisa menjadi makmur. Jika dibandingkan dengan kota-kota lain di Federasi Matahari Bulan, Kota Laut Timur adalah kota tingkat kedua.

Kota Laut Timur memiliki sejarah yang panjang dan tetap mempertahankan keadaan kota yang sederhana dan tanpa hiasan. Dalam beberapa ratus tahun terakhir, Federasi Matahari Bulan telah sangat berhati-hati untuk memelihara beberapa bangunan kuno. Sehingga terdapat banyak bangunan tua ribuan tahun yang dapat di temukan di kota ini.

***

Stasiun Kereta Spiritual Kota Laut Timur.

Kereta spiritual berwarna biru tua perlahan memasuki stasiun dan berhenti.

Di Kota Laut Timur, hampir semua kereta spiritual berwarna biru.

Setelah berhenti, pintu kereta terbuka, mempersilahkan penumpang untuk turun. Banyak orang yang saling menyapa, tetapi setelah pintu kereta terbuka, suasana kembali hiruk-pikuk seperti biasanya saat orang-orang menuju pintu keluar.

Tang Wulin memegang erat tasnya saat dia mengikuti arus orang menuju pintu keluar. Ini adalah pertama kalinya dia bepergian ke kota besar sehingga dia menatap ingin tahu ke segala arah.

Langit-langit stasiun di bangun dari sekumpulan tabung logam. Sekilas, Tang Wulin dapat mengetahui bahwa semua tabung logam ini telah di tempa dan di tekan hingga selesai seperti logam pada umumnya.

Raut wajah Tang Wulin tidak terlalu bagus dan terlihat agak muram.

Di depan matanya terdapat lingkungan yang asing baginya. Secara alami, anak berusia sembilan tahun seperti Tang Wulin pasti akan merasa takut.

Tang Wulin datang ke Kota Laut Timur untuk pergi ke Akademi Kota Laut Timur. Tang Wulin mengira ibu atau ayahnya akan menemaninya ke sini, tetapi ayahnya mengatakan bahwa dia sudah besar dan Tang Wulin harus pergi dan mengalami sendiri rasanya bepergian ke kota lain seorang diri. Setelah membelikannya tiket, orang tua Tang Wulin hanya mengantarnya ke kereta spiritual.

Ini adalah pertama kalinya Tang Wulin pergi jauh dari rumah. Bahkan setelah meninggalkan rumah, Lang Yue telah mengajarinya tentang berbagai hal. Pikirannya sudah menjadi kosong ketika dia tiba dan hanya bisa mengikuti arus orang keluar dengan wajah penuh kebingungan.

Ketika Tang Wulin mengikuti arus orang didepannya, Tang Wulin melihat mereka terbelah menjadi dua jalur sehingga Tang Wulin bisa melihat sebuah mobil spiritual berwarna hitam di depannya. Orang-orang berjalan sambil menghindari mobil ini.

Meskipun Tang Wulin tidak mengenali jenis mobil apa ini, hanya dengan melihat saja dia tahu bahwa mobil tersebut benar-benar mahal. Mobil tersebut memiliki bentuk kecil dan mengkilap, keempat rodanya terlihat seperti roda tank. Sepertinya kendaraan tersebut dapat digunakan untuk segala medan.

Di samping pintu mobil berdiri dua pria berjas hitam yang sedang menatap ke dalam kerumunan.

Ketika Tang Wulin berjalan mendekati mobil, kedua pria itu menatap kearahnya. Salah satu dari mereka berjalan ke arah Tang Wulin dengan langkah besar dan dengan hormat menyapa, "Taun muda."

Biasanya, panggilan ini tidak pernah ditujukan kepada Tang Wulin. Sementara Tang Wulin mencari siapa yang di panggil tuan muda, seorang pemuda berjalan di belakang belakangnya.

Dari penampilannya, pemuda ini terlihat seumuran dengannya. Dia berpakaian biru dari ujung kepala sampai ujung kaki dan memiliki rambut coklat pendek. Ketika Tang Wulin berbalik untuk melihatnya, pemuda itu sudah berjalan melewatinya jadi Tang Wulin hanya bisa melihat wajahnya sekilas.

Kulitnya putih cerah, hidung mancung, mata cekung, bulu mata panjang lentik dan mata yang berwarna hijau tua.

Tepat pada saat itu ada yang mendorong Tang Wulin dari samping dan terdorong mengenai bahu tuan muda itu.

Tuan muda itu terhuyung kebelakang tetapi dia dapat menyeimbangkan dirinya sendiri kemudian berbalik menghadap Tang Wulin.

Pemuda itu tampan, tetapi Tang Wulin dapat dengan jelas merasakan bahwa pemuda itu memiliki temperamen yang dingin dan sombong. Wajah pemuda itu langsung tidak suka, tetapi dia terus berjalan menuju mobil spiritual. Dia bukannya tidak peduli terhadap pelaku yang mendorongnya, tetapi dari raut wajahnya dapat terlihat penghinaan.

"Maafkan aku." Tang Wulin buru-buru berkata.

Pria yang melangkah maju untuk menyambut tuan mudanya mengangkat tangan dan mendorong Tang Wulin kebelekang kembali ke dalam kerumunan orang-orang yang hampir membuatnya terjatuh.

"Behati-hatilah anak kampung." Pria berbaju hitam itu berkata dengan keras kemudian berbalik mengikuti tuan mudanya ke mobil.

Pria berbaju hitam membukakan pintu mobil untuk tuan mudanya dengan satu tangan, sementara tangan yang satunya bertumpu di atas pintu mobil.

Pemuda itu tidak berbalik sedikitpun dan langsung masuk ke dalam mobil. Kedua pria berbaju hitam dengan cepat masuk ke dalam mobil dan menyalakan mesin yang mengeluarkan suara gemuruh teredam sebelum melaju.

Tang Wulin menggosok perutnya. Meskipun tidak sakit, hatinya masih sangat marah dan berpikir, 'Orang-orang kota ini benar-benar kasar.'

Tang Wulin terus mengikuti kerumunan orang setelah meninggalkan stasiun kereta.

Ketika dia berbalik dan melihat ke arah stasiun, dia melihat kata-kata pada sebuah tanda yang terpasang. 'Stasiun Kereta Spiritual Laut Timur'

Saat dia melihat bangunan besar stasiun kereta ini, Tang Wulin tidak bisa menahan diri untuk mengaguminya. Jika di bandingkan dengan bangunan terbesar di Kota Glorybound, stasiun ini bahkan lebih besar.

Tang Wulin berbalik dan mengamati sekelilingnya. Dia dapat melihat jalanan lebar dengan banyak gedung pencakar langit di kejauhan. Semua jenis mobil spiritual dapat dilihat di jalanan. Orang-orang sibuk dengan aktivitas masing-masing. Ini semua membuat orang yang melihatnya merasa sesak.

Tang Wulin kemudian mengambil tasnya dan mencari botol air minumnya untuk minum.

Setelah meminum air, dia mencari-cari di dalam tasnya dan mengeluarkan secarik kertas yang ditulis ayahnya untuknya. Ayahnya telah menuliskan apa saja yang harus dia lakukan begitu dia tiba di Kota Laut Timur.

Tepat pada saat itu, seorang pria paruh baya bertubuh kurus berjalan dengan senyum berseri menghampirinya. "Teman kecil, apakah ini pertama kalinya kamu datang ke Kota Laut Timur? Di mana orang tuamu?"

Tang Wulin melihat catatan di kertas itu. Hal pertama yang tertulis di sana adalah 'jangan mudah percaya pada orang asing.'

Dia mengangkat kepalanya dan melirik pria paruh baya itu kemudian menggelengkan kepalanya. Tanpa berbicara, Tang Wulin dengan cepat meninggalkan pria paruh baya itu.

Arah yang dia tuju adalah menara dengan tulisan 'Penegakan Hukum Administratif'

Tang Wulin bertanya kepada dua petugas berseragam saat mendekat ke menara. "Halo paman. Bisakah anda memberitahu padaku di mana bus ke Akademi Laut Timur?"

Untuk Akademi Laut Timur yang terkenal, setiap tahun saat-saat waktu pendaftaran, akan ada bus di dekat stasiun kereta yang akan membawa murid-murid ke akademi. Setelah menemukan bus, Tang Wulin bisa pergi ke akademi tanpa hambatan.

Salah satu petugas menunjuk ke sebuah lokasi yang tidak jauh dan berkata, "Tepat di sebelah sana. Nak, di mana orang tuamu?"

Tang Wulin menegakkan tubuhnya dan menjawab, "Paman, aku bukan anak kecil lagi. Terima kasih." Tang Wulin segera berbalik dan lari ke arah yang ditunjuk oleh petugas.

Benar saja, setelah melewati kerumunan orang, Tang Wulin melihat sebuah papan dengan kata-kata berwarna putih dengan latar belakang warna biru bertuliskan 'Akademi Laut Timur.'

Di bawah papan nama itu terdapat sebuah kursi, dan di belakang kursi itu ada beberapa pemuda berusia tujuh belas hingga delapan belas tahun dengan pakaian olahraga berwarna biru.

Ketika mereka melihat Tang Wulin berjalan, seorang gadis berambut hitam tersenyum dan berkata, "Adik laki-laki, apakah kamu di sini untuk mendaftar?"

Gadis berambut hitam itu memiliki sepasang mata merah menyala, tubuh sedang, dan penampilan manis yang memberikan perasaan hangat.