Chapter 38 - HUKUMAN

Pemuda arogan itu langsung di kirim terbang dalam sekejap setelah di hantam langsung oleh tinju Tang Wulin. Saat tinju Tang Wulin mengenai wajah pemuda itu, Tang Wulin melepaskan ikatan Rumput Perak Biru darinya sehingga pemuda arogan itu langsung terlempar keluar kamar seperti anak panah yang terlepas dari busurnya.

Dengan bunyi keras, pemuda itu tertanam di dinding asrama.

Ya, dia 'tertanam'. Dihadapan kekuatan Tang Wulin, dia tidak bisa mengelak sama sekali.

Pemuda arogan itu adalah Soul Master petarung tipe kecepatan, jadi dia hanya unggul dalam serangan cepat. Kelemahannya adalah bahwa Soul Master petarung tipe kecepatan tidak memiliki kemampuan pertahanan. Jika mereka bertarung, terutama dengan seseorang seperti Tang Wulin yang kekuatan bawaannya melebihi kekuatan Soul Master petarung tipe kekuatan, mereka akan segera di kalahkan.

Akibatnya, setelah di kirim terbang oleh tinju Tang Wulin, pemuda arogan itu telah jatuh pingsan. Sementara Tang Wulin terengah-engah di tengah kekacauan kamarnya.

Yun Xiao sudah bersembunyi di sudut tempat tidurnya sambil ketakutan menatap ke arah Tang Wulin. Untuk sementara, dia benar-benar bingung dengan apa yang baru saja dia saksikan.

'Orang ini,.. Apakah dia benar-benar manusia? Bahkan pemuda berpakaian rapi itu dikirim terbang olehnya.'

Tang Wulin berjongkok mengambil selimut miliknya. Dia membersihkan debu yang menempel pada selimut dan memeluknya erat-erat. Untungnya selimutnya tidak rusak dan hanya kotor karena debu.

"Apa yang sedang terjadi?" Pada saat itu, suara tegas terdengar di depan pintu kamar Tang Wulin.

***

Sepuluh menit kemudian.

Gedung Pengajar Akademi Laut Timur.

"Jadi kesimpulannya, perkelahian ini dipicu oleh selimut?" Long Hengxu menatap dingin pada keempat anak laki-laki di depannya. Wajahnya berkerut seperti akan meneteskan air.

Zhou Zhangxi, Yun Xiao, Tang Wulin, dan pemuda sombong itu semuanya berdiri berdampingan.

Pandangan mata pemuda arogan itu sedingin es saat sesekali melirik ke arah Tang Wulin.

Wajah Zhou Zhangxi menjadi pucat dan disekujur tubuhnya di penuhi memar dari ujung kepala hingga ujung kaki. Jika diperhatikan dengan teliti, terdapat jejak ketakutan di dalam matanya. Bahkan dia tidak berani memandang ke arah Tang Wulin.

Yun Xiao menjelaskan apa yang terjadi di kamar asrama mereka. Setelah mendengar cerita Yun Xiao, Long Hengxu memahami permasalahan yang terjadi.

Tang Wulin berdiri di sana sambil memegang selimut miliknya dan terus memandangi sulaman bunga pada selimut. Matanya yang besar dan cantik dipenuhi sikap keras kepala.

"Zhou Zhangxi, dengan Martial Soul milikmu seharusnya kamu bisa ditempatkan di kelas ketiga. Namun karena Soul Power milikmu sangat rendah sehinga kamu hanya bisa di tempatkan di kelas kelima. Dan sekarang, tampaknya moralmu sama rendahnya dengan Soul Power milikmu, hingga dipukuli sampai babak belur. Seprtinya kamu akan berada pada kelas kelima selamanya." Long Hengxu berkata dengan dingin.

Zhou Zhangxi ingin membantah, tetapi saat melihat wajah Long Hengxu, dia tidak berani berkata-kata.

"Begitu juga untuk kalian berdua. Berkelahi pada hari pertama memasuki akademi. Kalian berdua akan tetap berada di kelas kelima." Long Hengxu kali ini berkata pada Yun Xiao dan pemuda arogan itu.

Pemuda arogan itu tampaknya tidak mendengarkan kata-kata Long Hengxu karena sepanjang waktu pandangannya hanya tertuju pada Tang Wulin. Jika dia tidak memundurkan kepalanya dengan cepat saat tinju Tang Wulin akan mengenainya, dia yakin giginya akan rontok karena pukulan Tang Wulin.

Yun Xiao kaget dan dengan cepat membantah. "Direktur Long, aku sama sekali tidak terlibat dalam perkelahian itu. Dari awal aku hanyalah seorang penonton."

Dengan dingin Long Hengxu menjawab, "Kalian semua berada pada kamar yang sama. Jika kamu melihat mereka berkelahi dan tidak melakukan apa pun untuk menghentikan mereka, bagaimana bisa kamu mengatakan itu hal yang baik untuk dilakukan? Kamu begitu licik pada usia yang masih muda, bagaimana kamu akan tumbuh menjadi orang baik? Apakah ada lagi yang ingin kamu katakan?"

"Dan untukmu!" Long Hengxu beralih ke Tang Wulin. "Kamu sangat hebat. Kamu bisa memenangkan perkelahian dengan melawan dua orang sekaligus. Masalah kali ini tidak akan di limpahkan padamu karena kamu di provokasi. Untunglah kamu anak yang pemberani, jadi aku tidak akan memberikan hukuman. Namun karena Martial Soul milikmu hanyalah Rumput Perak Biru, jadi kamu akan tetap di tempatkan di kelas kelima."

Tang Wulin mengangkat kepalanya dengan heran. Dia berpikir bahwa dia akan menerima hukuman paling berat karena dialah yang memukul mereka hingga babak belur. Zhou Zhangxi dipenuhi luka memar di seluruh tubuhnya, sementara wajah pemuda arogan itu bengkak seperti roti kukus. Jadi mengapa dia tidak menerima hukuman?

"Terima kasih karena keadilan anda." Tang Wulin buru-buru berterima kasih.

Long Hengxu melanjutkan. "Meskipun ada alasan untuk perkelahian itu, tetapi ada kewajiban untuk mengganti kerusakan. Aku akan menghitung biaya perbaikan untuk jendela, lantai, dan dinding. Kamu bisa membayarnya nanti."

"Apa?" Tang Wulin tercengang. Membayar? Dia hanya memiliki tiga ribu koin federal yang diberikan ayahnya. Ini adalah uang sakunya untuk satu semester ke depan.

Karena memasuki akademi menengah adalah wajib jadi tidak perlu membayar biaya akademi. Begitu pun dengan makan dan biaya hidup semuanya di tanggung. Sehingga dia tidak perlu membayar banyak hal.

"Kalian boleh pergi. Jika kalian ingin berkelahi maka lakukanlah. Tetapi lain kali, aku akan menambahkan catatan perilaku buruk kalian. Catatan perilaku buruk dan juga catatan tentang bakat kalian untuk menjadi Master Mecha akan berpengaruh, apakah kalian akan di terima di akademi tingkat lanjut atau tidak di masa depan. Jika kalian memiliki keberanian, maka kalian boleh berkelahi. Lebih baik lagi jika pihak akademi tidak mengetahuinya. Jika tidak, maka akan ada hukuman berat menanti kalian."

Setelah keluar dari ruang guru, suara tegas Long Hengxu masih terdengar di telinga mereka. Namun, suasana hati Tang Wulin jauh lebih baik sekarang. Bahkan jika Tang Wulin tidak mengetahui berapa jumlah yang akan dia bayar untuk biaya perbaikan, dia sangat senang dengan cara akademi menangani masalah ini dengan adil dan tidak memihak. Mereka tidak memandang rendah terhadap yang lain hanya karena Martial Soul miliknya tidak begitu bagus.

***

Di dalam Gedung Pengajar.

Long Hengxu melirik asisten di sampingnya dengan mata menyipit. "Berikan informasi Tang Wulin padaku, aku ingin melihatnya."

"Direktur, bukankah Martial Soul anak itu hanya Rumput Perak Biru?" Asisten itu bertanya dengan heran.

Ekspresi serius di wajah Long Hengxu berganti senyum. "Rumput Perak Biru? Aku khawatir tidak sesederhana itu. Pada hari pertama memasuki akademi dia mampu mengalahkan dua orang sekaligus, dan salah satu dari anak itu berasal dari keluarga Xie. Bagaimana bisa anak dengan Martial Soul Rumput Perak Biru biasa bisa melakukan ini? Apalagi dia mampu mengkultivasi Martial Soul sampah seperti Rumput Perak Biru ke tingkat sebelas pada usia sembilan tahun. Hanya dengan pencapaiannya ini saja sudah membuatnya menjadi luar biasa. Bertentangan dengan apa yang kamu pikirkan, kita harus lebih memperhatikannya di masa depan."

Mereka kembali ke kamar asrama mereka yang masih berantakan karena tidak ada yang mebersihkannya.

Tang Wulin dengan pelan meletakkan selimutnya ke atas meja dan mengumpulkan barang-barangnya.

Zhou Zhangxi berdiri di samping mengepalkan dan membuka tinjunya beberapa kali dengan erat.

Pemuda arogan itu melirik Yun Xiao yang berada di tempat tidur bawah lalu menunjuk ke atas. "Kamu naik!"

Yun Xiao tertegun sejenak. Namun saat menghadapi ekspresi jahat pemuda arogan itu, dia memilih tersenyum dan dengan cepat membereskan barang-barang miliknya dan naik ke tempat tidur atas. Dia adalah orang pandai dan banyak akal. Bagaimana mungkin dia mau memprovokasi gunung berapi yang bisa meledak kapan saja?

Tangan pemuda arogan itu mengeluarkan cahaya cemerlang sejenak, kemudian secara misterius seprai bersih muncul di tangannya dan membentangkannya di atas tempat tidur.