Adzan subuh berkumandang, Haikal terbangun lebih dulu dari Adri. Mengerjap beberapa kali, Haikal kemudian melirik Adri yang masih tenang tertidur disampingnya. Dielusnya wajah itu, tampak masih kelelahan sisa kemarin disana. Haikal tersenyum di subuh hari, berpikir jadi begini rasanya punya pendamping hidup? Memiliki seseorang yang dilihatnya di awal membuka mata? Ucapan syukur kembali Haikal ucapkan dalam hati atas kebahagiaan yang menyeruak di batinnya saat ini seiring adzan subuh yang sudah selesai terdengar berganti doa.
"Dri ... ayo bangun."
Adri perlahan membuka matanya, masih setengah sadar disana, sementara Haikal sudah menopang setengah badannya.
"Shalat subuh dulu, jamaah sama Kakak."
Adri mengangguk perlahan, matanya yang masih memejam itu membuat Haikal semakin tersenyum. Menggemaskan sekali wajah bantalnya itu.
***