Hujan deras masih mengguyur kota Jakarta lewat tengah malam. Adri meringkuk, dibalut bedcover hangat di tempat tidur Haikal. Gadis yang datang tiba-tiba dalam kondisi menyeramkan tengah malam itu masih sesegukan, tangisnya tak berhenti sejak datang tadi. Haikal mendekatkan heater ruangan, meningkatkan suhunya, menghangatkan Adri yang mungkin berubah demam akibat menolak untuk berganti pakaian. Haikal hanya bisa mengeringkan rambut gadis itu seadanya tadi.
Adri terpejam matanya, nafas tidak teratur, sesekali sesegukan. Haikal di kursi pinggir tempat tidur menggenggamnya sedari tadi, menyalurkan kekuatan dan ketabahan seadanya.
Seadanya, karena Haikal pun sama terpukulnya.