Sore itu, Adri mengakhiri rapat evaluasi bulanan perusahaan. Rapat yang cukup panjang sedari pagi. Energinya itu sudah habis dipakai memimpin dan berpikir. Posisinya sebagai pemegang keputusan akhir tentu saja tak bisa lengah atau loading lama barang semenit pun. Semua harus serba cepat, dan hari ini tampaknya Adri lebih lelah dari biasanya.
Adri menghubungi Haikal yang akan menjemputnya. Klarisa sudah tidak bekerja dengan Adri sejak bulan kemarin karena katanya Ia punya kesibukan lain sebagai asisten dosen di Universitas Indonesia. Tidak hanya itu, pascakecelakaan yang merusak mobilnya, Adri masih dilarang mengemudi, bahkan sekedar menarik mobilnya dari bengkel oleh Haikal. Merepotkan, pikir Adri. Tapi sayang Ia juga tak bisa melawan karena perintah Haikal itu sudah seperti wajib ditaati. Entahlah, Adri ingin saja menurut.