Andreas sampai di markas kepolisian dari rumah sakit agak terlambat dari jadwal masuk. Tidak masalah, Ia sudah izin sebelumnya. Salahkan Adri yang tidak bangun-bangun dari pagi, membuatnya terlambat.
"Kapten, sudah ditunggu seseorang di ruangan," ujar Luki begitu berpapasan di lorong menuju ruangannya.
Andreas mengerutkan dahinya, "Siapa Ki? Saya gak punya janji dengan siapapun hari ini."
"Kurang tau Kapt, dia katanya kenal dengan Kapten dan punya janji tak tertulis. Dia datang dari Bandung."
Andreas menghela nafasnya panjang-panjang. Sudah paham siapa manusia aneh yang kembali mendatanginya pagi ini.
"Baik. Terimakasih informasinya Ki."
Luki hanya mengangguk dan lanjut dengan urusannya, begitupun juga dengan Andreas yang harus kembali pasang kesabaran untuk menghadapi Darren Januar.
Membuka pintu ruangan, Januar sudah mendelik tajam padanya. Berbeda dari kemarin, aura pria itu tidak lagi intimidatif, tapi menyebalkan.