Sidang lanjutan diadakan hari ini sesuai jadwal. Adri datang ke gedung pengadilan pagi itu diantar Kama, karena sepertinya Adri tidak sedang dalam kondisi memadai untuk mengemudi.
"Tante semangatt!" ujar Jani yang ikut mengantar, sekalian Ia pergi ke sekolah. Peka Ia melihat Adri tampak agak lesu dari biasanya.
Adri dan Kama tersenyum, kompak menoleh ke arah kursi penumpang, "Iya Sayang makasih yaa. Jani juga semangat sekolahnya," ujar Adri yang diangguki antusias oleh anak SD itu.
"Hati hati ya, kalau ada apa apa hubungi Saya," ujar Kama. Entah sudah berapa kali Kama mengatakan kalimat seperti itu pada Adri.
"Iya, Dokter. Makasih ya."
"Sama sama. Pulangnya biar Saya jemput gapapa," tawarnya.
Adri menggeleng, "Makasih Dok, tapi Saya belum tau akan pulang jam berapa, mungkin nanti diantar sama Bisma," tolaknya halus dan memberi alasan.
"Oh begitu. Yasudah."
"Ya, Saya duluan Dok."
Kama hanya tersenyum, lanjut Adri yang melambaikan tangan pada Jani sekali lagi.