Jam tujuh malam, Haikal berada di apartemennya, setelah seharian Ia berada di kantor, bekerja seperti biasa. Begitu juga dengan kemarin, hanya saja Ia tak menghadiri rapat sesama direksi untuk persiapan sidang lanjutan. Bukannya tidak menganggap penting, tapi Haikal memang tidak bisa. Lebih tepatnya, Ia belum bisa bertemu dengan Adri setelah Ia tahu apa penyebab insiden malam itu.
Satu hal, Haikal terlalu merasa bersalah pada Adri, atas apa yang menimpa gadis itu akibat perbuatan bejat Zidan Giovani. Ironisnya, mantan Presiden Mahasiswa itu adalah sahabat Haikal sendiri. Tidak banyak orang yang tahu fakta ini, tapi memang benar kalau mereka sangat akrab, lalu sialnya Haikal bahkan tak tahu sedikitpun bahwa Zidan dipenjara selama belasan tahun akibat menjadi sindikat narkoba.
Haikal menghilang, Zidan menghilang. Dua orang yang sering berbagi pandangan soal politik kampus di ITB dan SI itu putus komunikasi sebelas setengah tahun lalu, dan tak pernah saling berinisiatif menghubungi.