Chereads / Laboratory Doctor and Activist / Chapter 172 - Tangisan Tak Percaya

Chapter 172 - Tangisan Tak Percaya

Ruang Medis Umum

Catuchak Hotel

Bangkok, Thailand

23 September 2020

20.00 Thailand Standard Time

"What's wrong with her?" tanya seorang wanita paruh baya yang memberikan trophy pada Adri tadi. Wanita yang merupakan Profesor kenamaan NUS itu ikut khawatir mengetahui Adri yang pingsan tiba tiba.

"We don't know yet, but it's seems like She was heard something bad and shocking." Jawab petugas medis yang sedang mengatur selang infus. Adri mengkhawatirkan, sampai perlu diinfus vitamin tambahan.

"Ah, probably. She's crying now."

Kedua orang itu lantas menunggui Adri hingga akhirnya setengah jam kemudian gadis itu tersadar dengan pandangan mata yang kosong, dan matanya basah.

"Adriana, what happened?" tanya Professor itu.

Adri tampak masih terisak lama, baru setelah beberapa menit Ia menghela nafasnya, dan bangkit. Matanya itu bukan lagi sembab, tapi bengkak.

"Someone is passed away. I have to go back to Indonesia soon," jawabnya.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS