Januar menghentikan mobilnya di depan gedung utama VC, kantor mereka di Jakarta setelah berjam-jam berkutat di jalan dan hilang mood akibat macet. Langsung saja mereka turun, menuju lantai tiga. Tampak sekali gedung besar itu sepi di akhir pekan. Halaman parkir pun sepi kendaraan.
"Gue gak liat mobilnya Theo. Dia dateng gak hari ini?" tanya Januar begitu mereka masuk ke lift.
Adri menggeleng, "Gak tau. Gak bilang apa-apa dianya," jawabnya.
"Tumben. Berantem Lo berdua? Biasanya nempel kayak lem korea gitu," tanyanya penuh curiga.
"Enggak, cuma dia kayaknya ada kesibukan yang gak Gue tau, buru-buru terus belakangan ini," ujar Adri datar.
Januar mengangguk paham, "Biasanya dia selalu ngabarin Lo kan?"
Adri hanya mengangguk.
"Tenang aja, jangan terlalu khawatir. Nanti juga balik," ujar Januar menenangkan. Paham kalau Adri cukup protektif dengan sahabatnya satu itu. Aslinya cukup menyebalkan bagi Januar bertanya seperti itu, tapi sekali lagi Ia adalah pria dewasa.
TING!
