Theo berdecak malas, "Apaan sih gak jelas Lo sok sokan filosofis gitu," ujarnya pada Haikal. Mengalihkan wajah bingung, Ia kembali meneguk teh manis hangat miliknya.
Haikan mengeluarkan smirknya, "Liat aja deh nanti, kalo sekarang Gue bilangin nanti kedengeran konyol banget soalnya," ujarnya. Kembali pada lalapan dan sambal tomat di piring.
Adri yang sedari tadi hanya menyimak memilih semakin tidak peduli. Bukan berpura pura, Ia memang malas.
Tak lama kemudian, ponsel Haikal di atas meja bergetar, buru-buru Ia memeriksanya.
"Abang Lo nih nelpon, angkat tolong, tangan Gue kotor," ujarnya, mendorong ponsel itu pada Adri yang tangannya bersih karena makan menggunakan sendok.
Adri melihat siapa caller ID itu, oh, rupanya Adam. Ya, Abang yang dimaksud Haikal dari tadi siang itu tak lain tak bukan adalah Adam alih alih Abi.
"Halo?" sapa Adri.
Tak ada jawaban dari Adam, membuat Haikal akhirnya berbicara dari jarak sekian jauh.
"Dam? Oi! Ngapa diem Lo?" tanyanya.