Bel rumah Adri berbunyi dua kali, membuat empat orang penghuni rumah bernuansa klasik tropis itu berbondong-bondong menuju pintu depan dari tempat berdiri masing-masing, saling mengira tidak ada yang mendengar dan membukakan gerbang untuk sang tamu. Ibu dari ruang cuci, Abi dari garasi, Ayah dari taman hidroponik di belakang, dan Adri dari kamarnya.
"Siapa itu? Temen kamu pasti dah nyampe tuh Dri," tanya sang Ayah yang kemudian menyuruh Adri ke depan.
Sampai di depan, tampak Abi sedang mendorong pintu gerbang, mempersilakan sebuah sedan silver memasuki pekarangan rumah mereka yang luas, cukup menampung hingga lima mobil biasanya.
"Oalah Theo," ujar Adri pada sang Ayah yang mengintip dari balik pintu.
"Udah lama juga gak ketemu Theo nih," ujar Ayah antusias.
Tak lama kemudian, Theo menampakkan diri, tersenyum dan melambaikan hormat pada Adri dan Ayahnya yang menyambut di depan Theo.
"Assalamualaikum. Pagi Om, Dri," sapanya.