Chapter 75 - Sakit

Rapat pembahasan launching dan marketing start-up itu selesai jam tujuh malam. Terjeda setengah jam ishoma, simpulan rapat dirasa sangat memuaskan. Simpulan yang bagus rupanya tidak harus memeras otak sampai habis energi, itu yang Adri rasakan. Ekosistem kerja yang nyaman, rekan kerja open-minded, dan terbuka. Katanya itu impian setiap pekerja dan pengusaha saat ini.

"Lo kenapa Jan? Oleng gitu jalan," tanya Adam begitu mereka meninggalkan kafe.

"Sakit dia," jawab Adri cepat.

"Oalah, napa Lo? Kecapekan? Kenapa gak istirahat buru-buru?" tanyanya lagi.

"Gak enak lah Bang, minggu udah absen di Jakarta, masa hari ini absen lagi. Santai lah bukan sakit yang parah-parah amat," kilahnya.

"Yeuu, yaudah sana balik, istirahat yang cukup. Lo yang nganterin Dri?"

"Iy ..."

"Gak, nanti Gue nganter dia dulu ke kost, baru ke tempat Gue," potong Januar.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS