Theo terdiam mendengar penuturan Adri yang tampak sangat meyakinkan itu. Meyakinkan untuk diiyakan, divalidasi, bahwasanya Adri benar-benar merasa tidak nyaman akan statusnya bersama Januar dimata Theo.
"Ekhm ..." Theo membersihkan kerongkongannya yang mendadak gatal. Karena dia sedikit bingung juga.
"Oke. Let's say Gue gak mau membela siapa-siapa disini, tapi lakukan aja apa yang menurut Lo terbaik. Kalo Lo mau end this up, silakan. Kalian masih bisa jadi teman baik setidaknya, juga ... pertimbangkan kalo kalian bakal kerja sama dalam jangka waktu lama," pesan Theo, panjang lebar yang tidak langsung disetujui Adri.
"Gue perlu setidaknya dukungan Lo, bukan kenetralan Lo, Theo. Makanya Gue cerita gini," ujar Adri serius.
Theo mengerutkan dahinya sejenak, "Sejak kapan Lo gak bisa berdiri sendiri di atas keputusan Lo? Ini hal kedua yang Gue notis berbeda dari Lo setelah randomnya Lo hari ini ngajakin Gue ke coffee shop for nothing ya, Adri."
