Setengah sebelas siang, pekarangan rumah Adri ramai setelah Palisade putih milik Haikal terparkir disana. Haikal, Husna, dan Dana sedang disambut hangat oleh seluruh anggota keluarga. terutama Jihan yang paling heboh dan antusias. Adri yang notabene adalah pemilik hajat kedua setelah Haikal sampai tersingkir, membuatnya mencebik dan ditertawai Klarisa.
"Selamat datang, Haikal. Gimana kabar? Dengar-dengar ini langsung dari Shanghai ya?" Faras menyalami Haikal hangat.
Haikal tersenyum sopan, "Alhamdulillah baik Om. Iya, ini Saya baru sampai tadi di Jakarta subuh, langsung kesini paginya," jawabnya, masih bisa melirik Adri sekilas di belakang yang tengah melipat tangan karena terhalang Abi dan Nabila. Astaga, ramai sekali itu pekarangan.
"Ayo masuk-masuk, kok malah bikin kerumunan disini. Bang Dana, Husna, ayo masuk," ujar Abi mempersilakan, sebelum obrolan Haikal dan Faras memanjang di pekarangan. Dua orang itu mudah sekali terkoneksi.