Haikal baru saja mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta sore itu. Perlahan Ia mendorong kopernya, menuju terminal kedatangan. Kondisinya semakin tidak membaik sejak kemarin, padahal Ia sudah berusaha keras agar tidak sakit, atau minimal lebih baik. Untung saja Haikal tak perlu lama-lama berdiri di bandara karena Rian sudah datang menjemputnya.
"Kenapa Bang? Sakit?" tanya Rian sembari membawakan koper Haikal, heran melihat Haikal mengenakan masker medis kali ini. Biasanya juga tidak, karena Haikal tak suka nafasnya dibatasi.
Haikal mengangguk, "Iya. Buruan Yan, pusing Saya," ujarnya, berjalan agak cepat.
Sepuluh menit berjalan, keduanya sudah berada di dalam mobil. Haikal menurunkan sandaran kursi mobil hingga Ia bisa sedikit berbaring disana.
"Di belakang aja padahal Bang, tiduran sana." Rian menurunkan kaca jendelanya, membayar biaya parkir terlebih dahulu sebelum keluar area bandara.