Dengan wajah ditekuk, Adri berjalan dari ruang meeting kembali ke ruangannya sore itu bersama Jessica. Jengkel ditunjukan gadis itu setelah mendapat kabar pembatalan pertemuan dengan start-up calon mitra kerjasama perusahaan. Sudah hampir satu jam ditunggu, ditoleransi keterlambatannya yang mungkin disebabkan karena kemacetan Jakarta, rupanya perwakilan start-up itu meminta maaf lewat Jessica karena terpaksa tidak bisa datang, katanya ada urusan yang lebih penting.
"Kok bisa sih Jes, ada start-up yang membatalkan pertemuan sepenting ini? Ini kan negosiasi tahap akhir, pembicaraan kebutuhan anggaran, dan model bisnisnya. Serius gak sebenarnya mereka?" ujar Adri agak meninggi. Ini pertama kalinya direktur itu menemukan kasus perusahaan calon mitra yang terkesan menyepelekan sebuah janji.
