Klarisa memarkirkan mobilnya di basement, mengantarkan Adri ke kantornya pagi itu. Adri bersiap keluar, barang bawaannya cukup banyak hari ini karena Ia perlu menunjukan dokumen dokumen versi cetak dan dokumen legal itu di tiga rapat penting hari ini; finalisasi kasus korupsi aflatoxin di tiga BUMN, agenda peningkatan brand awareness dari Departemen Marketing, dan pertemuan dengan calon perusahaan partner membahas kolaborasi bisnis berkelanjutan.
"Biar Saya bawakan ke atas Kak," tawar Klarisa melihat banyaknya dokumen bawaan Adri.
"Gak usah Ris. Bisa kok, Kamu langsung aja ke kampus, nanti jemput Saya jam empat atau lima," tolaknya. Sampai saat ini Adri tidak menganggap Klarisa itu asistennya, Klarisa adalah temannya, ditambah Ia adalah orang penting Kama.
"Oh yasudah kalau begitu. Selamat bekerja Kak," ujar Klarisa ramah.
Adri mengangguk dan tersenyum, "Ya, Kamu juga Ris, good luck proposal thesisnya!"