Usai menempuh perjalanan kurang lebih sebelas jam dari Jakarta, akhirnya Adri dan Haikal sampai ... di rumah duka, alias rumah keluarga Haikal di Pariaman. Adri menggandeng Haikal, menuju rumah yang terlihat paling modern dan besar di lingkungan sekitarnya. Tak dapat dijelaskan ekspresi Haikal saat ini, tapi pria itu masih bisa berjalan cepat. Adri mengeratkan gandengannya, tanpa berkata apapun karena lagi-lagi, Ia tak tahu apa yang harus dikatakan.
Adri menilik ke sekitar pekarangan rumah yang sudah dipasangi tenda dan kursi kursi untuk pelayat. Adri mencelos, karena sejak di gerbang tadi bendera kuning sudah dikibarkan. Keramaian juga masih tampak disana, beberapa menyapa Haikal, lalu sedikit heran begitu melihat Adri. Adri hanya bisa tersenyum tipis tipis, canggung rasanya.