Sunyi, sepi, dingin. Begitu kurang lebih suasana di kamar hotel bintang lima tempat Adri menginap setelah seharian Ia berada di laboratorium gabungan tiga BUMN. Ternyata tidak hanya masalah substansi kimia yang harus Adri tangani, tapi juga analisis keuangan. Jadi memang semakin banyak pekerjaan yang Ia lakukan, teknis dan nonteknis. Alhasil, Adri sudah hampir tertidur setelah makan malam sebelum ketukan pintu memaksanya untuk berjalan beberapa langkah dan membukakannya.
"Surprise!" seru seseorang di depan pintu dengan heboh, membuat Adri berdecak sebal. Itu Abi, yang datang tanpa konfirmasi. Tapi memang sih Adri melihat Abi tadi di sekitaran area kerjanya, namun Ia tak menyapa karena terlalu sibuk, begitu juga sebaliknya.
"Ngapain sih?" tanyanya ketus. Adri sebetulnya masih kesal dengan Abi setelah kakaknya itu menghubungi Haikal ditengah acara keluarga dan berakhir dengan dirinya diroasting habis-habisan hingga mati gaya.
