Terdengar hembusan nafas Haikal cukup keras di telinga Adri, sementara dirinya masih terdiam semenjak pertanyaan terakhir itu dilontarkan Haikal.
"Kamu belum bisa jawab kan?"
"Sebelum Kamu laporan ke Saya kalau Kamu sudah siap menanggalkan seluruh masa lalu Kamu, Saya akan terus memancing dengan pertanyaan-pertanyaan seperti tadi, Adriana."
Adri yang masih bingung mau tak mau harus segera merespon, "Saya bingung, Kak." Adri jujur kemudian.
"Bingung gimana, hm?"
"Saya bingung ... rasanya tumpah tindih. Saya sulit membuat keputusan, walaupun Saya tau siapa yang akan Saya jadikan sandaran Saya mulai sekarang, dan mungkin ... di sisa usia Saya."
Haikal sempat terdiam, kemungkinan besar pria itu sedang terkejut dengan pernyataan serta kode abstrak dari Adri, "Siapa yang Kamu maksud akan jadi sandaran Kamu itu?" tanyanya memastikan.