Haikal memarkirkan mobilnya di basement rumah sakit pagi itu sekitar jam sepuluh, untuk menepati janjinya menemui Restu. Layaknya penjenguk pasien lainnya, beberapa makanan yang disukai dan sekiranya dibutuhkan oleh yang sakit turut dibawa oleh Haikal. Pria berpakaian kasual itu membawa goodie bag di tangan kanannya.
Sekali lagi Haikal membuka ponselnya, tepatnya pesan dari Arlan, memastikan bahwa Ia tak berjalan di jalur yang salah menuju kamar kelas VVIP tempat Restu dirawat inap. Ternyata benar, Haikal lantas segera menekan tombol lift untuk naik ke lantai empat.
TING!
Lift terbuka, tiga orang di dalam, mendorong satu orang diatas brangkar rumah sakit, sepertinya akan pindah ruangan. Haikal lantas masuk. Selagi terdiam menunggu lift itu sampai, ponselnya itu bergtar sekali. Segera saja Ia memeriksanya.
[iMess]
(Adriana Gerrie)
Kak
Haikal mengerutkan dahinya, apa dia tidak salah lihat? "Yang bener aja," ujarnya sembari tersenyum dan menggelengkan kepalanya.