Adri sibuk di dapurnya, memasak beberapa porsi makanan untuk makan malam. Kali ini agak banyak karena bukan hanya untuk dirinya, melainkan juga untuk seseorang yang sedang tertidur pulas di sofa ruang tengah sejak dua jam yang lalu; Haikal. Sejak mengantarnya tadi, Haikal sempat mengobrol dengan Adri sebentar, lalu Ia izin untuk istirahat sebentar di rumahnya.
Adri sudah memintanya tidur saja di kamar tamu lantai dua, tapi Ia menolak. Katanya merepotkan.
"Aduh, bakal suka gak nih dia?" Adri insecure akan masakannya sendiri. Haikal kan jago masak, bahkan bersertifikat. Sementara Adri si penggemar makanan minim proses, alias masakan-masakan sederhana sekelas salad yang dimodifikasi sesuai selera, daging bakar, dan sup. Sebenarnya jenis masakan itu sangat cocok untuknya, tapi entah untuk tamunya yang satu itu.