Chereads / Laboratory Doctor and Activist / Chapter 189 - II-Konsultasi dan Negosiasi

Chapter 189 - II-Konsultasi dan Negosiasi

Satu piring penuh lauk pauk dan minim nasi diambil Adri di restoran seafood prasmanan dekat kantornya. Rupanya Kama sudah tahu betul tempat-tempat makan bagus di Jakarta, hingga menunjukan Adri yang baru kali ini tinggal di Jakarta.

"Nasinya mana?" tanya Kama begitu Adri kembali ke meja.

"Saya gak suka makan nasi," jawab Adri singkat.

"Kok Tante gak suka makan nasi? Gak kenyang nanti," ujar Jani menimpali.

Adri tersenyum, "Gini Jani, pengganti nasi itu banyak, ada kentang, ada roti, ubi, sayuran juga, jadi sebenarnya manusia bisa makan makanan pokok apapun selain nasi. Cuma kalau di Indonesia, makanan pokok kita kebanyakan nasi, kayak Ayah Kamu tuh lihat." Adri menunjuk piring Kama yang dipenuhi nasi hampir 3/4 nya. Maklum, katanya kan kalau orang Indonesia belum makan kalau belum makan nasi.

Kama hanya memutar bola matanya malas, tak terganggu dengan sindiran Adri itu.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS