Adri menghembuskan nafasnya dalam-dalam mendengar perkataan tanpa ekspresi Kama yang diucapkan pria itu sembari memotong sayuran.
"Cari istri yang bener, Dokter. Jangan asal ngomong," ujar Adri.
"Emang kenapa kalau Kamu?" Kama memasukan daging ke dalam panci berisi air yang mendidih.
Adri menunjukan jari manisnya yang sudah dipasang cincin pemberian Theo sebelas tahun lalu, "Saya sudah tunangan soalnya," ujarnya.
Kama menoleh, lantas mendekat duduk di kursi seberang Adri, "Saya tau, dan cincin ini yang bikin Kamu jomblo di usia 33."
"Maksudnya?"
"Awal ketemu Kamu aja Saya kira Kamu udah menikah karena pakai cincin. Dan kagetnya Saya pas tau Kamu fresh graduate S1 yang lagi stress ditinggal mati tunangannya," ujarnya.
Adri sedikit meredup, tapi ekspresinya cepat kembali. Paham, kalau Kama bukan sedang mengorek masa lalunya.
"Tapi biar Saya tanya Kamu sebagai psikiater." Kama membenarkan posisi duduknya, melupakan sejenak sup buatannya yang sedang dalam proses mendidih.