Adri mengerutkan keningnya setelah mendengar perkataan Jesslyn barusan, "Apa itu?" tanyanya.
Tak menjawab, Jesslyn lantas berdiri, "Ayo, Gue tunjukin," ujarnya.
Adri ragu, tapi Jeno turut meyakinkannya untuk mengikuti Jesslyn ke atas. Akhirnya Adri menurut, melangkahkan kaki dengan berat menuju kamar yang pernah Ia masuki dulu, ketika Theo sakit.
Sekali lagi Adri mengedarkan pandangannya ke sekitar selagi berjalan di tangga, tidak banyak perubahan di rumah itu kecuali ornamen dan perabotannya yang mengusam akibat jarang disambangi manusia, dan termakan waktu.
Jesslyn berhenti di tujuan mereka. Stiker beruliskan peringatan dilarang masuk tanpa izin besar besar itu masih tertera disana. Adri tersenyum miris, rupanya sudah dua kali Ia melanggar peraturan privasi Theo.
KRIEETT!
Engsel pintu kamar Theo rupanya sudah berkarat sedikit, membuatnya menimbulkan bunyi bising khas pintu tua.