Adri mengembuskan nafasnya keras-keras setelah banyak berbicara dengan penuh tekanan. Ya, walaupun santai Ia masih merasakan tekanan dari tatapan mata para aktivis kampus padanya tadi. Terimakasih pada air mineral dalam tumblr yang dibawanya, hingga Ia sedikit tenang sekarang.
"Tegang amat," ledek Zidan.
Adri berdecak jengkel, "Gara-gara Lo nih, Mas. Gak biasa Gue ngadepin beginian sampe gemeter," protesnya.
Zidan hanya tertawa, tanpa merasa bersalah, "Yaudah sih, keren kok argumen Lo. Fact-oriented, extreme but not too," ujarnya.
Adri menoleh cepat, "Extreme?"
"Iya. Lo tutupinnya bagus tapi," jawab Zidan, membuat Adri tak paham.
"Jelasin coba," pinta Adri penasaran.
"Nanti deh abis ini. Nonton dulu, masih rame," ujar Zidan, kembali fokus ke depan, pada mahasiswa yang sedang kembali asik berdebat. Kali ini benar-benar berdebat, keduanya mempertahankan argumen masing-masing. Lama-lama salah satu dari mereka mulai berbicara dengan nada tinggi.