Chereads / Laboratory Doctor and Activist / Chapter 145 - Ancaman

Chapter 145 - Ancaman

Lepas Januar meneleponnya tadi, Adri malah semakin kacau. Pikirannya seolah terbagi dua. Perkataan Januar, dan status tersembunyi Theo. Astaga, Adri rasanya ingin meledak saja kalau bisa. Dua orang itu kenapa menyerangnya dengan dua hal membingungkan sekaligus? Januar dan confession serta kalimat kalimat romantisnya, dan Theo, dengan segala rahasia dibaliknya.

Adri berdecak jengkel, lantas mematikan ponselnya, memutuskan untuk tidur lebih awal karena lelah berpikir. Tak hanya itu, badannya juga terasa linu akibat seharian di laboratorium.

Alih alih cepat mencapai fase tidur nyenyak, pikiran Adri kembali berisik. Otaknya semakin aktif, menyuarakan hal hal yang sebenarnya tidak ingin gadis itu dengar. Ya, beginilah kebiasaan seorang introvert. Semakin malam, kepala semakin berisik, kuat untuk menyebabkan insomnia.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS