Abi sontak menghentikan aktivitasnya, menoleh pada Adri. Apa Ia tidak salah dengar? Pikir Abi.
"Kesambet? Atau efek sakit?" tanya Abi, lanjut menyuapi Adri.
Adri menggeleng, "Gak. Seminggu ini Gue mikir gitu."
"Lo mikir gitu karena baru aja bermasalah sama Haikal? Atau apa? Jangan sampe bikin keputusan yang gegabah, Dek," nasihat Abi.
Adri menghela nafas dalam, makanan dimulutnya itu semakin pahit, namun Ia ingin tetap berbicara.
"Gak usah bawa bawa dia," ujar Adri datar. Abi menatapnya serius, tidak ada emosi di wajah Adri itu.
"Lantas kenapa? Orang antiromance kayak Lo tiba tiba bilang gini," ujar Abi.
"Karena ada dua orang yang ... perlu Gue kasih klarifikasi."
Abi mengerutkan dahinya, "Maksudnya? Confess ... ke Lo?" tebaknya. Adri mengangguk.
Abi menggeleng, "Gue gak setuju," ujarnya tegas.
"Kenapa?"
"Confess ke Lo bukan berarti Lo harus tanggung jawab soal perasaan mereka. Lo berhak buat diam, atau mengambil sikap."